PROFIL KOTA BIMA

http://kahaba.net/wp-content/uploads/2012/10/Kantor-Walikota-Bima-pemkot.jpg 

SEJARAH KOTA BIMA
Bima atau yang disebut juga dengan Dana Mbojo telah mengalami perjalanan panjang dan jauh mengakar ke dalam Sejarah. Menurut Legenda sebagaimana termaktub dalam Kitab BO (Naskah Kuno Kerajaan dan Kesultanan Bima), kedatangan salah seorang musafir dan bangsawan Jawa bergelar Sang Bima di Pulau Satonda merupakan cikal bakal keturunan Raja-Raja Bima dan menjadi permulaan masa pembabakan Zaman pra sejarah di tanah ini. Pada masa itu, wilayah Bima terbagi dalam kekuasaan pimpinan wilayah yang disebut Ncuhi. Nama para Ncuhi terilhami dari nama wilayah atau gugusan pegunungan yang dikuasainya.
Ada lima orang ncuhi yang tergabung dalam sebuah Federasi Ncuhi yaitu, Ncuhi Dara yang menguasai wilayah Bima bagian tengah atau di pusat Pemerintah. Ncuhi  Parewa menguasai wilayah Bima bagian selatan, Ncuhi Padolo menguasai wilayah Bima bagian Barat, Ncuhi Banggapupa menguasai wilayah Bima bagian Timur, dan Ncuhi Dorowuni menguasai wilayah Utara. Federasi tersebut sepakat mengangkat Sang Bima sebagai pemimpin. Secara De Jure, Sang Bima menerima pengangkatan tersebut, tetapi secara de Facto ia menyerahkan kembali kekuasaannya kepada Ncuhi Dara untuk memerintah atas namanya.
Pada perkembangan selanjutnya, putera Sang Bima yang bernama Indra Zambrut dan Indra Komala datang ke tanah Bima. Indra Zamrutlah yang menjadi Raja Bima pertama. Sejak saat itu Bima memasuki Zaman kerajaan. Pada perkembangan selanjutnya menjadi sebuah kerajaan besar yang sangat berpengaruh dalam percaturan sejarah dan budaya Nusantara. Secara turun temurun memerintah sebanyak 16 orang raja hingga akhir abad 16.
Fajar islam bersinar terang di seluruh Persada Nusantara antara abad 16 hingga 17 Masehi. Pengaruhnya sagat luas hingga mencakar tanah Bima. Tanggal 5 Juli 1640 Masehi menjadi saksi dan tonggak sejarah peralihan sistem pemerintahan dari kerajaan kepada kesultanan. Ditandai dengan dinobatkannya Putera Mahkota La Ka’i yang bergelar Rumata Ma Bata Wadu menjadi Sultan Pertama dan berganti nama menjadi Sultan Abdul Kahir (kuburannya di bukit Dana Taraha sekarang). Sejak saat itu Bima memasuki peradaban kesultanan dan memerintah pula 15 orang sultan secara turun menurun hingga tahun 1951.
Masa kesultanan berlangsung lebih dari tiga abad lamanya. Sebagaimana ombak dilautan, kadang pasang dan kadang pula surut. Masa-masa kesultanan mengalami pasang dan surut disebabkan pengaruh imperialisme dan kolonialisme yang ada di Bumi Nusantara. Pada tahun 1951 tepat setelah wafatnya sultan ke-14 yaitu sultan Muhammad Salahudin, Bima memasuki Zaman kemerdekaan dan status Kesultanan Bima pun berganti dengan pembentukan Daerah Swapraja dan swatantra yang selanjutnya berubah menjadi daerah Kabupaten.
Pada tahun 2002 wajah Bima kembali di mekarkan sesuai amanat Undang-undang Nomor 13 tahun 2002 melaui pembentukan wilayah Kota Bima. Hingga sekarang daerah yang terhampar di ujung timur pulau sumbawa ini terbagi dalam dua wilayah administrasi dan politik yaitu Pemerintah kota Bima dan Kabupaten Bima. Kota Bima saat ini telah memliki 5 kecamatan dan 38 kelurahan.
Sebagai sebuah daerah yang baru terbentuk, Kota Bima memiliki karakteristik perkembangan wilayah yaitu: pembangunan infrastruktur yang cepat, perkembangan sosial budaya yang dinamis, dan pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi.

Sudah 10 tahun ini Kota Bima dipimpin oleh seorang Walikota dengan peradaban Budaya Dou Mbojo yang sudah mengakar sejak jaman kerajaan hingga sekarang masih dapat terlihat dalam kehidupan masyarakat Kota Bima dalam kesehariannya. Baik sosial, Budaya dan Seni tradisional yang melekat pada kegiatan Upacara Adat, Prosesi Pernikahan, Khataman Qur”an, Khitanan dan lain-lain serta bukti-bukti sejarah Kerajaan dan Kesultanan masih juga dapat dilihat sebagai Situs, Kepurbakalaan dan bahkan menjadi Objek Daya Tarik Wisata yang ada di Kota Bima dan menjadi objek kunjungan bagi wisatawan lokal, nusantara bahkan mancanegara.
Sumber daya alam Kota Bima juga memiliki daya tarik tersendiri sebagai Obyek Daya Tarik Wisata karena letak Kota Bima berada di bibir Teluk yang sangat indah yang menawarkan berbagai atraksi wisata laut dan pantai seperti; berenang, berperahu, memancing, bersantai, melihat kehidupan masyarakat nelayan serta menikmati makanan khas desa tradisional nelayan. Disisi lain alam dan hutan serta hamparan sawah yang luas juga dapat dilihat di Kota Bima.
Suku asli masyarakat Kota Bima adalah suku Bima atau dikenal dalam bahasa lokal nya “Dou Mbojo” dengan mayoritas beragama islam dengan mata pencaharian nya Bertani, Bertenak, Melaut dan sebagian Pegawai Negeri Sipil. Salah satu ke-unikan Kota Bima adalah sebagian dari masyarakat nya juga berasal dari berbagai suku dan etnik di indonesia seperti; Jawa, Sunda, Timor, Flores, Bugis, Bajo, Madura, Sasak (Lombok), Bali, Minang dan Batak sehingga memberi warna tersendiri didalam keseharian mereka di Kota Bima (suku-suku ini selalu memeriahkan upacara dan pawai pada hari-hari besar di Kota Bima) dengan hidup berdampingan secara rukun dan damai serta suasana kondusif.

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI


 http://tito412.com/wp-content/uploads/2014/05/image2.jpg

Perkembangan teknologi akhir-akhir ini sangat berkembang pesat. Mulai dari berkrmbang nya teknologi informasi seperti smartphone, internet, mobile, hingga teknologi dalam bidang pendidikan. Perkembangan Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi yang sangat pesat ini, mau tidak mau, siap ataupun tidak siap, akan semakin deras mengalirkan informasi dengan segala dampak positif dan negatifnya ke masyarakat Indonesia. Perkembangan TI dan TK memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini, termasuk dalam dunia pendidikan. Seperti penggunaan e-learning, e-library, e-education, e-mail, e-laboratory, dan lainnya. Perkembangan teknologi informasi dapat di aplikasikan dalam bidang pendidikan diantaranya yaitu:

  1. Berkembang nya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (Distance Learning).
  2. Sharing antara sesama pelajar atau pengguna teknolgi informasi lebih mudah dengan adanya access internet, dll.
  3. Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
  4. Adanya kemudahan dalam mencari informasi sesuai dengan kebutuhan.

Perpustakaan elektronik (e-library) merupakan salah satu revolusi teknologi informasi yang  tidak hanya mengubah konsep pendidikan di kelas tetapi juga membuka dunia baru bagi perpustakaan. Perpustakaan yang biasanya merupakan arsip buku-buku dengan dibantu teknologi informasi dan internet dapat dengan mudah mengubah konsep perpustakaan yang pasif menjadi lebih agresif dalam berinteraksi dengan penggunanya. Dengan banyaknya perpustakaan tersambung ke internet, sumber ilmu pengetahuan yang biasanya terbatas ada di perpustakaan menjadi tidak terbatas.

            Selain memiliki dampak positive , kemajuan teknologi informasi juga memiliki dampak negative, yaitu:

  1. Merosotnya nilai moral seseorang  dengan membuka situs porno, dll.
  2. Adanya libel adalah seseorang yang bersifat menyerang orang lain dengan tujuan menjatuhkan reputasi orang tersebut.
  3. Hate speech adalah pidato yg berisi provokasi yang bertujuan menebar kebencian
  4. Cyberstalking adalah melakukan terror secara online dan sering kita jumpai pada saat ini.
  5. Copyright adalah pembajakan suatu karya.
  6. Lupa akan waktu karena asik bermain game online, dll.

MANAGEMENT





SEJARAH DAN PERKEMBANGAN 

Pada tahun 1990-an banyak bermunculan Program MBA (Magister Bussiness Administration) di berbagai kota besar di Indonesia yang belum tertata sehingga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sekarang Menteri Pendidikan Nasional, dalam hal ini ditangani oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Prof. Dr. Sukaji Ranuwihardjo) waktu itu mengambil kebijakan menata program - program Magister Bussiness Administration (MBA) dengan mendirikan Program Magister Manajemen di dua Universitas yaitu di Universitas Indonesia dan Universitas Gadjah Mada yang merupakan program percontohan. Program tersebut berorientasi akademik terbukti dari Surat Keputusan pendirian Program Magister Manajemen yang disetujui sebagian besar berorientasi akademik hanya beberapa program yang disetujui berorientasi profesional misalnya Lembaga Pendidikan Manajemen (LPM) Jakarta.

Pada tahun 1992, Prof. Dr. Suyudi Mangunwihardjo, sebagai Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro ditugasi untuk merintis pendirian Program Magister Manajemen oleh Prof. Dr. Soewito, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, namun waktu itu bertepatan dengan masa pergantian Dekan Fakultas Ekonomi dan kebetulan Prof. Dr. Suyudi Mangunwihardjo terpilih sebagai Dekan Fakultas Ekonomi menggantikan Prof. Dr. Soewito, Alm., sehingga Prof. Dr. Suyudi Mangunwihardjo bersama Pembantu - Pembantu Dekan (Prof. Dr. Miyasto, Drs. Subiyanto dan Dr. Syafrudin Budiningharto, SU) mohon kepada Prof. Dr. Soewito untuk meneruskan merintis berdirinya Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Selanjutnya dibentuk Panitia pendirian Program Magister Manajemen yang terdiri dari Prof. Dr. Soewito; Drs. Sugiono, MSIE; Dr. Augusty Ferdinand, MBA; Drs. Imam Ghozali, M.Com Hons, Ph.D, Akt; dan Drs. Sugeng Pamudji, Akt; Dekan FE UNDIP beserta para Pembantu Dekan dan Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi.


Pada tahun 1994, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 166/DIKTI/Kep/1994 untuk Pendidikan Pasca Sarjana bergelar S2 dalam bidang Studi Manajemen turun dan sejak saat itu secara resmi Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro mulai beroperasi dan berkembang sampai sekarang. Pada tahun 2001, Program Magister Manajemen UNDIP di akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional. Tim Assesor menilai Program Magister Manajemen UNDIP belum mempunyai gedung sendiri karena waktu itu kegiatan perkuliahan masih bergabung menjadi satu dengan ruang - ruang kuliah Fakultas Ekonomi. Tahun 2002, Program Magister Manajemen UNDIP membangun gedung yang dibiayai oleh Badan Musyawarah Orang Tua dan Mahasiswa (BAMUS) Pasca Sarjana UNDIP yang diketuai oleh Prof. Ir. Sudiro, setelah melakukan survey terlebih dahulu ke UGM dan UNPAD. Hingga saat ini Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro adalah satu - satunya program Magister di lingkungan Universitas Diponegoro yang telah mampu membangun dan memiliki gedung yang cukup megah di Jl. Erlangga Tengah No. 17 Semarang. Pada tanggal 26 Agustus 2002 Gedung Magister Manajemen UNDIP diresmikan oleh Rektor UNDIP Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc. Hingga tahun 2007, Program Magister Manajemen telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional sebanyak 2 kali. Akreditasi pertama tahun 2001 dengan SK DIKTI DEPDIKBUD Nomor 00342/Ak-1-43/UDPMMJ/II/2001 predikat Status Unggul. Selanjutnya pada tahun 2006 dengan SK DIKTI Nomor 00666/AK-V/S2-01MJ/X/2006 mendapat nilai 4,8 dan Status A.



 SISTEM PEMBELAJARAN
 

Yang dipelajari di jurusan manajemen ini mulai dari etika berbicara, sampai materi-materi yang berhubungan dengan akuntansi, ekonomi, sumber daya manusia, pemasaran dll. Jadi dipelajari ilmu-ilmu yang berhubungan dengan siklus hidup perusahaan, karena nanti orang manajemen salah satu fungsinya adalah pengambilan keputusan untuk menentukan arah atau kebijakan perusahaan. Di semester lanjut ada pembagian konsentrasi/keahlian, secara umum biasanya terbagi dalam 3 konsentrasi

1.    Manajemen keuangan

2.    Manajemen pemasaran

3.    Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen keuangan membahas tentang perencanaan keuangannya maupun investasi perusahaan. Keahlian manajemen keuangan misalnya menghitung investasi, return of investment perusahaan, dan analisa-analisa keuangan lain. Jadi salahnya apabila ada yang bilang manajemen itu tidak ada hitung-menghitung. apalagi kalo ambil keahlian manajemen keuangan. Manajemen pemasaran membahas tentang marketing perusahaan. Manajemen SDM nanti misalnya di bagian kepegawaian atau HRD perusahaan. keahlian manajemen SDM misalnya kerjanya menghitung analisis beban kerja, kebutuhan pegawai, rekrutmen dll. Manajemen ini mempunyai kemiripan dengan Teknik Industri, yakni sama-sama mengatur. Bedanya manajemen sama teknik industri  teknik industri mengatur tapi lebih ke teknis, kalo manajemen lebih ke strukturalnya.Lulusan Manajemen dapat mengisi posisi di bagian: Keuangan, Pemasaran, SDM, Perbankan, Industri, Perusahaan Retail, Jasa, Konsultan dll




KEUNGGULAN

Jurusan manajemen dari dulu udah dianggap sebagai salah satu jurusan yang selalu punya masa depan yang bagus. Kenapa? Karena lulusan bisnis dan manajemen itu fleksibel, bisa ditempatkan di area mana aja, mulai dari manajemen perusahaan, keuangan, statistik ekonomi, sampai ke marketing. Bisnis itu kan menyakup banyak bidang, makanya lulusan bisnis dan manajemen dianggap punya keahlian yang lebih luas untuk mendukung berkembangnya suatu perusahaan.




PROSPEK KERJA

Terdapat berbagai pilihan jenjang karir yang tersedia bagi mereka yang ingin bekerja dalam bidang manajemen. Banyak lulusan jurusan ini bekerja pada manajemen proyek atau manajemen organisasi yang bertanggung jawab untuk memastikan keamanan investasi, mengelola anggaran, memastikan kelayakan standar kesejahteraan karyawan dan mengalokasi sumber daya yang terbatas untuk mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin. Rata-rata gaji awal lulusan jurusan bisnis atau manajemen di Inggris adalah sebesar £21,007, namun besaran ini kembali bergantung pada di wilayah mana Anda bekerja. Terdapat pilihan jenjang karir lainnya bagi mahasiswa manajemen. Sebagai bagian dari perkuliahan, mahasiswa akan mendapatkan pemahaman tentang hukum ketenagakerjaan, dan juga mengenai bagaimana berkomunikasi secara efisien dengan orang lain, hal ini yang menyebabkan lulusan jurusan manajemen sangat ideal bagi peran public relations dan peran sumber daya manusia.Selain itu, lulusan jurusan manajemen juga memiliki keahlian organisasi yang tinggi yang akan diperlukan dalam peran administratif, dan juga perencanaan berbagai acara. 

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNfVH3pYNaYrjK53Kvl4Sz1P-pW9pbc7jzsObrcHyU7u7437SybQR8kWc5i7bATNQzqRmaftsZSj_P3Q28o2YI23NO9CryiqAOhyndDBNfhk0FuCAppIQh7bqKbagM_dI2vFNJOh9KSzE/s1600/PROFIL+UMM+NEW_mp4_snapshot_01_16_%5B2012_11_30_07_36_55%5D.jpg 


Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) adalah perguruan tinggi swasta terakreditasi "A" dengan Nomor SK: 074/SK/BAN-PT/Ak-IV/PT/II/2013, yang berpusat di kampus III terpadu Universitas Muhammadiyah Malang, Jalan Raya Tlogomas 246 Kota Malang, Jawa Timur. Universitas yang berdiri pada tahun 1964 ini berinduk pada organisasi Muhammadiyah dan merupakan perguruan tinggi Muhammadiyah terbesar di Jawa Timur. UMM termasuk dalam jajaran PTS terkemuka di Indonesia bersama UII dan UMY. Oleh karena didominasi warna dinding putih, UMM sering disebut sebagai kampus putih
UMM merupakan salah satu universitas yang tumbuh cepat, sehingga oleh PP Muhammadiyah diberi amanat sebagai perguruan tinggi pembina untuk seluruh PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah)
wilayah Indonesia Timur. Program-program yang didisain dengan cermat menjadikan UMM sebagai "The Real University", yaitu universitas yang benar-benar universitas dalam artian sebagai institusi pendidikan tinggi yang selalu komit dalam mengembangkan Tri Darma Perguruan Tinggi
            Pada sekarang ini Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menempati 3 lokasi kampus, yaitu kampus I di Jalan Bandung 1, kampus II di Jalan Bendungan Sutami 188 A dan kampus III di Jalan Raya Tlogomas 246. Kampus satu yang merupakan cikal bakal UMM, dan sekarang ini dikonsentrasikan untuk program Pasca Sarjana. Sedangkan kampus II yang dulu merupakan pusat kegiatan utama , sekarang di konsentrasikan sebagai kampus Fakultas Kedokteran dan Fakultas Ilmu Kesehatan. Sedangkan kampus III sebagai kampus terpadu dijadikan sebagai pusat sari seluruh aktivitas.



Sejarah Universitas Muhammadiyah Malang 


            Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berdiri pada tahun 1964, atas prakarsa tokoh-tokoh dan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Malang. Pada awal berdirinya Universitas Muhammadiyah Malang merupakan cabang dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang didirikan oleh Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Jakarta dengan Akte Notaris R. Sihojo Wongsowidjojo di Jakarta No. 71 tang-gal 19 Juni 1963.
            Pada waktu itu, Universitas Muhammadiyah Malang mempunyai 3 (tiga) fakultas, yaitu (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, dan (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Agama. Ketiga fakultas ini mendapat status Terdaftar dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi pada tahun 1966 dengan Surat Keputusan Nomor 68/B-Swt/p/1966 tertanggal 30 Desember 1966.
Pada tanggal 1 Juli 1968 Universitas Muhammadiyah Malang resmi menjadi universitas yang berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta), yang penyelenggaraannya berada di tangan Yayasan Perguruan Tinggi Muhammadiyah Malang, dengan Akte Notaris R. Sudiono, No. 2 tertanggal 1 Juli 1968. Pada perkembangan berikutnya akte ini kemudian diperbaharui dengan Akte Notaris G. Kamarudzaman No. 7 Tanggal 6 Juni 1975, dan diperbaharui lagi dengan Akte Notaris Kumalasari, S.H. No. 026 tanggal 24 November 1988 dan didaftar pada Pengadilan Malang Negeri No. 88/PP/YYS/ XI/ 1988 tanggal 28 November 1988.
Pada tahun 1968, Universitas Muhammadiyah Malang menambah fakultas baru, yaitu Fakultas Kesejahteraan Sosial yang merupakan fi‘lial dari Fakultas Kesejahteraan Sosial Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan demikian, pada saat itu Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki empat fakultas. Selain itu, FKIP Jurusan Pendidikan Agama mendaftarkan diri sebagai Fakultas Agama yang berada dalam naungan Departemen Agama dengan nama Fakultas Tarbiyah.
            Pada tahun 1970 Fakultas Tarbiyah ini mendapatkan status yang sama dengan Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (IAIN), dengan Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 50 Tahun 1970. Pada tahun ini pula Fakultas Kesejahteraan Sosial mengubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Sosial dengan Jurusan Kesejahteraan Sosial. Kemudian pada tahun 1975 Fakultas ini resmi berdiri sendiri (terpisah dari Universitas Muhammadiyah Jakarta) dengan Surat Keputusan Terdaftar Nomor 022 A/1/1975 tanggal 16 April 1975.
            Fakultas yang kemudian ditambahkan adalah Fakultas Teknik, yaitu pada tahun 1977. Pada tahun 1980 dibuka pula Fakultas Pertanian, kemudian menyusul Fakultas Peternakan. Antara tahun 1983 sampai dengan 1993, ditambahkan jurusan-jurusan baru dan ditingkatkan status jurusan-jurusan yang suudah ada. Yang terakhir, pada tahun 1993 Universitas Muhammadiyah Malang membuka Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen dan Magister Sosiologi Pedesaan . Sampai tahun akademik 1994/1995 ini, Universitas Muhammadiyah Malang telah memiliki 9 fakultas dan 25 jurusan/program studi tingkat strata Si, dua program studi strata-S2, dan satu akademi /strata-D3 Keperawatan. Pada rentang tiga puluh tahun perjalanan UMM ini (1964- 1994), perkembangan yang paling berarti dimulai pada tahun 1983-an. Sejak saat itu dan seterusnya UMM mencatat perkembangan yang sangat mengesankan, balk dalam bidang peningkatan status Jurusan, dalam pembenahan administrasi, penambahan sarana dan fasilitas kampus, maupun penambahan dan peningkatan kualitas tenaga pengelolanya (administrasi dan akademik). Tahun 2009, UMM menggabungkan Fakultas Pertanian dan Fakultas Peternakan-Perikanan menjadi Fakultas Pertanian dan Peternakan agar sesuai dengan konsorsium Ilmu-ilmu Pertanian.
            Dalam bidang sarana fisik dan fasilitas akademik, kini telah tersedia tiga buah kampus: Kampus I di Jalan Bandung No. 1, Kampus II di Jalan Bendungan Sutami No. 188a, dan Kampus III (Kampus Terpadu) di Jalan Raya Tlogo Mas. Dalam bidang peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga akademik, telah dilakukan (1) rekruitmen dosen-dosen muda yang berasal dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di pulau Jawa, (2) Peningkatan kualitas para dosen dengan mengirim mereka untuk studi lanjut (S2 dan S3) di dalam maupun di luar negeri. Berkat perjuangan yang tidak mengenal berhenti ini, maka kini Universitas Muhammadiyah Malang sudah menjelma ke arah perguruan tinggi alternatif. Hal ini sudah diakui pula oleh Koordinator Kopertis Wilayah VII yang pada pidato resminya pada wisuda sarjana Universitas Muhammadiyah Malang tanggal 11 Juli 1992, mengemukakan bahwa UMM tergolong perguruan tinggi yang besar dan berprospek untuk menjadi perguruan tinggi masa depan yang berkualitas.
            Dengan kondisi yang terus ditingkatkan, kini Universitas Muhammadiyah Malang dengan bangga tetapi rendah hati siap menyongsong masa depan, untuk ikut serta dalam tugas bersama "mencerdaskan kehidupan bangsa" dan "membangun manusia Indonesia seutuhnya" dalam menuju menjadi bangsa Indonesia yang bermartabat dan sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Muhammadiyah_Malang

Archives

Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "